Selasa, 29 Mei 2012

AWAS JURUS KRISTENISASI GAYA BARU !!!

Dijaman modern yang mendekati kiamat dan dijaman yang serba krisis moneter dan lebih buruk lagi krisis akhlak dan krisis agama ini kita patut waspada dengan segala sesuatu yang bisa merapuhkan keimanan kita. Karena keimanan adalah satu-satunya bekal kita untuk mati dan hidup kekal diakhirat. Jika iman hilang maka sungguh tak ada kecelakaan paling buruk diatas muka bumi melainkan orang yang celaka karena kehilangan keimanan. Ancaman kehilangan pusaka bernama kalimat Tauhid "lailahailallah" amat sangat buruk yaitu selain didunia akan hidup serba gersang dan sengsara dan diakhirat konsekuensi bagi orang kafir dan para murtadin adalah KEKAL DINERAKA. Naudzubillah


Jikalau iman sudah mulai rapuh maka tak ada cara lain selain kita memperbaharui keimanan kita dengan rajin mengikuti kegiatan yang menambah keilmuan kita tentang islam. Contohnya pengajian, baca qur'an, majelis taklim, rajin baca buku islam dan sebagainya. Karena kita yakini iman itu bisa naik bisa turun seperti pasang surutnya air laut. Bisa surut jika kita terlalu banyak maksiat dan lupa berdzikir kepada Allah, dan iman akan bertambah ketika kita beramal shalih dan banyak berdzikir kepada Allah dan banyak-banyak mengingat hari kiamat. 


Salah satu strategi kita untuk menghindari invasi iblis dan anteknya dalam upaya menyesatkan manusia kedalam neraka adalah mempelajari gerak-gerik musuh dalam upaya memurtadkan umat islam. Kami sudah banyak menjelaskan tentang strategi antek iblis dalam rangka menyesatkan umat manusia dalam pertemuan lalu yaitu "mewaspadai kristenisasi". Memang dijaman modern yang serba kacau balau ini para antek iblis benar-benar gencar dalam melakukan aksinya. Ada 1001 satu cara mereka dalam menipu umat islam untuk keluar dari jalan yang lurus dan menuju jalan sesat / keluar dari agamanya. Diantaranya ada yang diiming-imingi uang, diiming-imingi sekolah gratis, jabatan tinggi, lalu pacaran akhirnya nikah beda agama dan berakibat murtad, ada lagi yang pura-pura memberi bantuan kepada korban bencana alam tapi ujung-ujungnya pembabtisan, naudzubillah. dan banyak cara lain yang tidak bisa kami jelaskan disini. Oleh karena itu tak ada upaya lebih besar dalam menjaga keimanan kita dan saudara-saudara kita melainkan kita harus memperbanyak belajar agama, banyak berdzikir kepada Allah dan banyak pula melakukan kegiatan kepedulian kepada umat islam yang sedang dilanda musibah karena pada saat itu iman sedang rapuh-rapuhnya sehingga jika umat islam yang lain tidak tanggap tentu saja banyak terjadi pemurtadan seperti yang banyak terjadi waktu gempa jogja dan letusan gunung merapi tahun lalu.


Berikut kami sampaikan beberapa strategi musuh islam dalam rangka memurtadkan umat islam daripada agamanya yang kami kutip dari arrahmah.com. Di sekitar daerah lereng merapi selain sangat sedikit kajian tentang ilmu agama sehingga masyarakat disitu tak tahu banyak tentang anjuran dan larangan agama. juga sangat banyak pula sering terjadi ritual-ritual kesyirikan yang sulit sekali dihilangkan karena memang sudah jadi adat orang sana. Sehingga ketika Allah mengirimkan azab kepada suatu kaum karena kezaliman / kesyirikan mereka maka umat islam yang lain yang tidak ikut-ikutan syirik juga ikut kena. Itulah dampaknya maksiat bila kita biarkan. Maka dari pada itu baiknya daripada kita sibuk debat sendiri tidak jelas arah tujuannya lebih baik kita sibukan waktu kita untuk menolong saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Karena akidah mereka dalam bahaya.




AWAS STRATEGI PERMURTADAN GAYA BARU !!


Bersama FKUI, Ustadz Roli dan Madeni, merekam pola gerakan deislamisasi di desa-desa di Lereng Merapi Kecamatan Dukun Magelang melalui 6 jurus, yaitu:





Pertama, Mereka para salibis tukang babtis memasuki dan mendampingi warga desa-desa terpencil yang masih belum atau kurang terbina dakwah Islam. Misalnya Desa Bojong, Windusari, Tanen, dan Desa Sumber. Misionaris memiliki Program Tinggal di Desa (Living In), yaitu mendatangkan kader-kader misionaris dari Amerika untuk tinggal beberapa pekan bersama keluarga muslim di lereng Merapi.

Kedua, Indoktrinasi dan praktik pluralisme. Penduduk dicekoki faham bahwa semua agama benar dan baik, tujuannya sama, sehingga tidak masalah orang Islam berpindah ke lain agama sesuai kemampuannya. Maka, hal biasa dalam satu keluarga, terdapat anggota yang beragama islam dan non-Islam.



Ketiga, Diakonia. Para misionaris secara terbuka door to door menawarkan kebutuhan pokok masyarakat seperti sembako (sembilan bahan pokok), alat sekolah, dan prasarana pertanian. Beberapa rumah penduduk dibangun atau direnovasi denganbantuan gereja, dengan syarat tertentu yang harus dipenuhi. Agar ‘’legal’’, program ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuasaan pengurus RT maupun Kepala Desa. Dengan menguasai sektor-sektor bisnis strategis, misionaris mampu menawarkan dan memberikan pekerjaan bagi anak, remaja, atau pemuda tamatan SMP dan SMA muslim yang masih menganggur. 

Keempat, Membuka Sanggar Seni, Lembaga Kursus dan Bimbel, atau Taman Baca gratis. Program ini menyasar anak-anak muslim mulai SD sampai SMA. Misi non-Islam disisipkan di sela-sela pembelajaran berupa nyanyian-nyanyian kerohanian atau gambar-gambar.

Kelima, Menyaru Budaya Muslim.  Para agen Injili tak sungkan mengambil simpati masyarakat dengan belajar fasih mengucapkan salam atau hamdalah, juga mengenakan baju koko, peci, memelihara jenggot, dan lain-lain. Mereka pun aktif menghadiri acara-acara keagamaan maupun kekeluargaan warga Islam. Maka waspadalah dengan penampilan karena kadang banyak orang tertipu penampilan. Kita juga harus paham bahwa bunglon saja bisa berubah menjadi bermacam-macam warna apalagi setan berwujud manusia. Maka janganlah anda loyal kepada seorang yang kelihatannya aneh dan tidak anda kenal.

Keenam, Akulturasi budaya. Misionaris memanfaatkan budaya lokal sebagai alat penyebaran agama, misalnya rebana, kuda lumping (jathilan), topeng ireng, wayang kulit, dll.

‘’Jurus-jurus mereka sangat efektif sehingga di beberapa dusun telah terjadi pemurtadan besar-besaran. Bahkan ada satu dusun yang kini umat Islamnya tinggal 2 keluarga yaitu Dusun Tangkil dan Ngargomulyo,’’ ungkap Ustadz Roli.  Ia menambahkan, desa-desa yang paling rawan pemurtadan Desa Sumber, Ngargomulyo, Kalibening, Krinjing, Keningar, dan Wates. MasyaAllah



Itulah yang dapat kami sampaikan semoga kita dapat terhindar daripada arus pemurtadan diakhir zaman yang semakin deras. Dan marilah kita tingkatkan kepedulian kita terhadap dakwah islam semampu kita. Jangan melihat dari besar kecil hasilnya tapi yang penting kita lakukan semampu kita karena sedikit tawakal jika Allah meridhai akan menjadi sesuatu kemenangan yang besar.



Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali yang beramal shalih, dan saling menasehati dalam kebenaran dan saling menetapi kesabaran dalam menghadapi segala ujian dan cobaan hidup didunia.


Wallahu'alam

Sabtu, 26 Mei 2012

Salah Satu Jalan Pintas Ke Surga




Salah Satu Jalan Pintas Ke Surga, Menjauhi Egoisme dan Rela Berkorban






Apa yang menyebabkan kita dekat dengan Allah Swt? Jawabannya adalah kebebasan dari egoisme. Sebaliknya, jika  kita membesar-besarkan ego, maka kita makin jauh dari Allah Swt. Itulah yang disebut syirik : menjadikan (kepentingan) diri kita Tuhan.

Sesungguhnya, Allah Swt ada di dalam hati kita. Allah Swt bersemayam dalam hati setiap manusia. Namun, kehadiran-Nya sering kita tutupi dengan mengumbar nafsu dan egosime. Akibatnya akses kita kepada Allah Swt tertutupi, sehingga kehadiran-Nya itu tidak memberikan dampak pada kualitas kehidupan kita.

Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Allah Swt tidak menciptakan dua hati di dalam rongga dada manusia. Allah Swt menciptakan satu hati. Jika satu-satunya hati itu dipenuhi dengan yang serba duniawi, dengan mengumbar egoisme, berarti tidak ada tempat bagi Allah Swt di dalamnya. Lebih buruk dari itu, egoisme adalah sumber segala penyakit hati  (sombong, hasad, adu domba, bakhil, dll) yang akan memutus hubungan antara manusia dengan Sang Khaliq. Maka tak heran jika para sufi mengatakan, puncak hubungan tertinggi dengan Allah Swt adalah ketika kita mencapai fana. Fana terjadi ketika manusia mampu menaklukkan kedirian/keakuan dan egoisme yang kemudian menyebabkan kita dekat dengan Allah Swt, yang menciptakan kita dan alam semesta.


Bagaimana Mengatasi Egoisme?


Musuh egoisme adalah berkorban dan memberi. Karena memberi berarti mengambil dari yang kita punyai, untuk diserahkan kepada orang lain. Memberi berarti mengurangi suplai bagi pengumbaran nafsu diri. Islam menegaskan bahwa kita tidak akan mencapai kebaikan kecuali kita berinfak atau memberi. Dalam Al-Quran dikatakan, "wa aatal maala ‘ala hubbihi" (dan memberikan harta yang kita cintai). Bukan sekedar berbagi dengan kelebihan harta yang sedikit. Dan itu harus dilakuakn dengan keikhlasan semata-mata demi kebaikan dan keinginan mendapatkan ridha-Nya. Bahkan, kalau masih muncul perasaan eman-eman (sayang pada milik kita yang akan kita berikan), berarti kita belum mencapai tahapan "memberi yang kita cintai".

Seperti direkam dalam al-Qur’an, ketika Rasulullah Saw ditanya, "maa dzaa yunfiquu?" (apa yang mesti diberikan?), Allah Swt mengajarkan agar Rasulullah mengatakan, "al-‘afwu". Al-afwu adalah kelebihan dari kebutuhan kita. Semua kelebihan harta dari kebutuhan kita harus diberikan kepada orang lain.


Seorang Muslim yang baik, dalam al-Qur’an, juga digambarkan sebagai seharusnya memiliki semangat berkorban (iitsar), yaknui mengutamakan orang lain atas diri sendiri. Itu sebabnya, dalam Al-Quran, pun Allah Swt selalu menyandingkan shalat dengan memberi (infak). Shalat, meski disebut ibadah yang palng utama, tidak ada artinya jika tidak diikuti dengan aktivitas memberi. Dalam perspektif yang lebih dalam, shalat dikategorikan batal jika tidak memberikan dampak sosial.  Kisah fenomenal mengenai semangat pengorbanan tergambar dalam diri Nabi Ibrahim alaihis salam. Bayangkan, dalam satu riwayat, umurnya sudah mencapai 80 tahun dan belum dikaruniai anak. Ketika mendapatkan anak, kemudian Allah Swt memerintahkan agar anak yang ditunggu-tunggu kelahirannya itu disembelih. Dan perintah itu pun dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim dengan tanpa keraguan dan, sebaliknya, penuh dengan keikhlasan. Adakah pengorbanan yang lebih besar dari itu? Atas sebab pengorbanan tersebut, Nabi Ibrahim dijadikan sebagai teladan manusia  yang "hanif", yaitu manusia yang punya kecenderungan bersatu kepada Allah Swt. Hal ini membuktikan bahwa Nabi Ibrahim tidak hanya mengamalkan tauhid dalam arti literal, tetapi beliau telah mencapai derajat takwa yang tinggi. Dalam Al-Quran disebutkan berkaitan dengan ibadah kurban, "daging dan darah yang kita sembelih tidak akan sampai kepada Allah Swt.” Yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan pelakunya. Terjemahan arti takwa yang paling tepat adalah kesadaran akan Allah Swt di mana pun kita berada, sehingga kita akan selalu berupaya untuk berbuat sesuatu yang menyenangkan Allah Swt.


Manusia sejatinya adalah percikan ruh Allah Swt, yang dibungkus oleh fisik. Fitrah manusia pun, disebut oleh Allah, diciptakan atas model fitrah Alah. Nah, fitrah asasi Allah Swt. adalah cinta. Nabi pernah bersabda, ”Allah adalah cinta.” Dan hakikat cinta adalah semangat memberi dan berkorban. Jadi, pada dasarnya fitrah manusia adalah memberi. Kebahagiaannya terletak pada kesesuaian cara hidupnya dengan fitrah memberi ini, Jika tidak memberi, fitrahnya akan sengsara, dan kebahagiaan akan menjauh darinya. Sebalikna, dengan banyak memberi, kita menjamin kebahagiaan hidup kita sendiri. Sayangnya, fisik yang membungkus ruh kita ini, sering menutupi fitrah itu dengan kecenderungan mengumbar nafsu dan egoisme, dan membuat kita lupa pada fitrah kita tersebut.


Pembungkusan fisik ini juga membuat kita lupa bahwa soul mate kita sesungguhnya adalah Allah Swt. Maka, ketika di dunia ini kita jauh dari Allah Swt, terkadang kita tidak selalu langsung merasakan kesedihan. Khususnya bagi orang-orang yang sudah telanjur tumpul mata-hatinya. Tapi jika kelak kita hidup di alam barzakh – yang di dalamnya daya ruhani kita menguat -- dan cara hidup kita di dunia menjauhkan kita dari dari Allah Swt, maka kesedihan yang mendalam akan muncul. Lebih-lebih ketika kita berada di akhirat, dengan kehidupan yang sepenuhnya bersifat ruhani. Saat itu secara otomatis kita menyadari bahwa kekasih kita sesungguhnya adalah Allah Swt. Mengenai saat itu, Allah Swt mengatakan, "wa hush-shila maa fish-shudur" (dan diungkap semua yang ada di dalam dada). Maka, yang terpenting yang akan diungkap-Nya adalah bahwa kekasih kita itu adalah Allah Swt. Dan ketika itu kita harus dihadapkan pada kenyataan bahwa Allah Swt jauh dari kita. Itulah sesungguhnya neraka. Sedang surga adalah kedekatan kita padanya, berkat terlatihnya hati kita dari kemenangan perjuangan melawan nafsu dan egoisme. Memang,  neraka adalah kondisi dimana manusia dirundung kesedihan yang amat mendalam karena merasa jauh dari Allah Swt dan merasakan dahsyatnya siksa-Nya, sedangkan surga itu dekatnya kita dengan Allah SWT dan kita mendapatkan kenikmatan yang tiada habisnya. 


Kesimpulannya, agar kita bisa hidup bahagia di dunia, di alam barzakh dan di akhirat,  maka cara praktisnya adalah dengan cara menjaga kedekatan kita dengan Allah Swt. Di dunia akan bahagia, di barzah kita lebih bahagia, dan di akhirat kita akan mendapat kebahagiaan tertinggi karena kita akan terus bersatu dengan kekasih kita, yaitu Allah Swt. Dan satu-satunya jalan agar kita dekat dengan kekasih kita,  Allah Swt,  adalah dengan memberi dan mengorbankan milik kita bagi orang-orang lain yang membutuhkan uluran tangan kita. Wallahu a’lam bi ash-shawab.


Sumber : mizan.com




Jumat, 25 Mei 2012

Mutiara Nasehat No. 191-200


بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيمِ



Kata mutiara nasehat ini Terinspirasi dari mutiara Qur'an , hadits dan perkataan ulama. jika ada yang salah mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya. Tujuan kami hanyalah semakin mempermudah pemahaman kita dalam mempelajari ajaran agama islam. semoga bermanfaat amiien

191.  Menjenguk saudara dengan ikhlas
“Barang siapa yang menjenguk saudara seimannya karena Allah, bukan karena selain-Nya, demi mengharap pahala-Nya dan segala yang telah dijanjikan kepadanya, maka Allah azza wa jalla akan memerintahkan tujuh puluh ribu malaikat untuk menjaganya dari sejak ia keluar dari rumah hingga ia kembali ke rumahnya seraya berkata kepadanya: ‘Engkau adalah orang baik (baca : beruntung) dan surga adalah sesuai denganmu. Engkau telah membangun rumah di sana”.(Nasehat Imam Kazhim)

192. Tak sempurna tanpa harga diri
“Tidak sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki harga diri orang yang tidak berakal. Sesungguhnya orang yang paling agung nilainya adalah orang yang tidak menganggap dunia sebagai satu nilai baginya. Ingatlah, harga badanmu ini adalah surga, jangan engkau menjualnya dengan selainnya”.(Nasehat Imam Kazhim)

193. Menjaga diri
“Barang siapa yang menjaga dirinya untuk tidak mempermalukan orang lain, maka Allah akan mengampuni kesalahannya pada hari kiamat, dan barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menahan murka-Nya terhadapnya pada hari kiamat”.(Nasehat Imam Kazhim)

194. Sarana paling baik bertaqorub
“Sarana paling baik yang dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah shalat, berbakti kepada kedua orang tua, meninggalkan sifat dengki, sombong dan bangga diri”.(Nasehat Imam Kazhim)

195.  orang berakal
“Sesungguhnya orang yang berakal tidak akan berbohong meskipun hal itu tidak sesuai dengan hawa nafsunya”.(Nasehat Imam Kazhim)



196. hikmah yang besar
“Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa”.(Nasehat Imam Kazhim)

197. Allah mengharamkan surga bagi pencela
“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga bagi pencela yang tak tahu malu dan tidak memikirkan apa yang keluar dari mulutnya serta apa yang dikatakan orang lain kepadanya”.(Nasehat Imam Kazhim)

198. Hati-hati dengan kesombongan
“Hati-hatilah terhadap sifat sombong! Karena tidak akan masuk surga orang yang di hatinya tersimpan setitik kesombongan”.(Nasehat Imam Kazhim)

199. berusaha membagi waktu
“Berusahalah untuk membagi waktu kalian dalam empat bagian: satu bagian untuk bermunajat kepada Allah, satu bagian untuk mencari rezeki, satu bagian untuk menjenguk para saudara seiman yang dapat dipercaya untuk memberitahukan aib-aib yang ada pada dirimu dan sahabat setiamu lahir-batin, dan satu bagian untuk menikmati kenikmatan yang kalian miliki asalkan tidak haram. Dengan menggunakan bagian keempat ini kalian akan mampu melaksanakan tiga bagian di atas”.(Nasehat Imam Kazhim)
  
200. duduk bersama orang beragama
“Duduk bersama orang yang beragama adalah sebuah kemuliaan dunia dan akhirat, dan bermusyawarah dengan orang berakal dan ahli nasihat adalah sebuah berkah, petunjuk dan taufik dari Allah. Jika ia menentukan sebuah solusi, maka janganlah menentangnya, karena hal itu akan mengundang kecelakaan bagimu”.(Nasehat Imam Kazhim)





Selasa, 22 Mei 2012

Mutiara Nasehat No. 181-190

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيمِ
Kata mutiara nasehat ini Terinspirasi dari mutiara Qur'an , hadits dan perkataan ulama. jika ada yang salah mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya. Tujuan kami hanyalah semakin mempermudah pemahaman kita dalam mempelajari ajaran agama islam. semoga bermanfaat amiien






181. Berdo'alah terus menerus
“Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.(Nasehat Imam Baqir)

182. Banyak berdo'a
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan”(Nasehat Imam Baqir)

183. Do'a yang paling cepat terkabul
“Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.(Nasehat Imam Baqir)

184. Mata yang tidak akan menangis
“Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah”.(Nasehat Imam Baqir)

185. Perumpamaan orang tamak
“Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya sendiri”.(Nasehat Imam Baqir)

186. Yang paling celaka
“Hamba yang paling celaka adalah hamba yang berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa musibah, ia menghinanya”.(Nasehat Imam Baqir)

187. Membinasakan diri 
“Orang-orang membinasakan diri mereka sendiri jika dalam diri mereka terdapat kebiasaan buruk, sombong, tamak dan hasud.” (Nasehat Imam Hasan al-Mujtaba)

188. Dua hujjah
“Sesungguhnya Allah memiliki dua hujjah atas manusia: hujjah lahiriah dan hujjah batiniah. Hujjah lahiriah adalah para utusan-Nya dan hujjah batiniah adalah akal manusia (yang digunakan untuk membedakan mana benar mana salah)”.(Nasehat Imam Kazhim)

189. Kekuatan akal
“Sabar dalam kesendirian adalah tanda kekuatan akal. Barang siapa yang merenungkan tentang Allah, ia akan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia dan menginginkan apa yang ada di sisi Tuhannya, Allah adalah penenangnya dalam ketakutan, temannya dalam kesendirian, kekayaannya dalam kefakiran dan kemuliaannya di hadapan selain kerabatnya”.(Nasehat Imam Kazhim)

190. Kekayaan tanpa harta
“Barang siapa yang menginginkan kekayaan tanpa harta, terselamatkan dari sifat iri dengki dan keselamatan dalam agama, hendaknya ia merendahkan diri di hadapan Allah ketika meminta kepada-Nya (dan mintalah kepada-Nya untuk) menyempurnakan akalnya. Barang siapa yang akalnya telah sempurna, maka ia akan merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya. Barang siapa yang merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia akan merasa kaya. Dan barang siapa yang tidak merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia tidak pernah merasakan kekayaan sama sekali”.(Nasehat Imam Kazhim)



Mutiara Nasehat No. 171-180

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيمِ


Kata mutiara nasehat ini Terinspirasi dari mutiara Qur'an , hadits dan perkataan ulama. jika ada yang salah mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya. Tujuan kami hanyalah semakin mempermudah pemahaman kita dalam mempelajari ajaran agama islam. semoga bermanfaat amiien




171. Ibadah terbaik 
“Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan kemaluan.”.
(Nasehat Imam Baqir)

172.  Yang mengenal Allah
“Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang mengenal-Nya (dengan baik dan benar)”.
(Nasehat Imam Baqir)

173. Hisab sesuai usaha akal
“Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal (mengamalkan ilmunya) yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”(Nasehat Imam Baqir)

174. Pahala mengajarkan ilmu
“Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya kepadamu”.(Nasehat Imam Baqir)

175. Fatwa tanpa ilmu
“Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.(Nasehat Imam Baqir)

176. Ilmu untuk debat
“Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.(Nasehat Imam Baqir)

177. Faqih 
“Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAW”.(Nasehat Imam Baqir)

178. bergurau tanpa mencela
“Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa cela-mencela”.(Nasehat Imam Baqir)

179. Tiga kriteria
“Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah berperang melawan Allah”.(Nasehat Imam Baqir)

180. Sesuatu yang paling utama
“Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.(Nasehat Imam Baqir)

Mutiara Nasehat No. 161-170

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيمِ
Kata mutiara nasehat ini Terinspirasi dari mutiara Qur'an , hadits dan perkataan ulama. jika ada yang salah mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya. Tujuan kami hanyalah semakin mempermudah pemahaman kita dalam mempelajari ajaran agama islam. semoga bermanfaat amiien




161. Jika .. Maka..

“Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.(Nasehat Imam Baqir)



162. Jangan malas dan marah

“Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.(Nasehat Imam Baqir)



163. Orang yang paling menyesal 

“Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan kebenaran akan tetapi ia sendiri tidak melaksanakannya”.(Nasehat Imam Baqir)



164. Silaturahim

“Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.(Nasehat Imam Baqir)



165. Ucapkan kata yang terbaik

“Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.(Nasehat Imam Baqir)



166. hadian berupa cobaan

“Allah akan memberikan hadiah bala` (berupa ujian dan cobaan) kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.(Nasehat Imam Baqir)



167. Bersikaplah wala' 

“Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.(Nasehat Imam Baqir)



168. Ghibah

“Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.(Nasehat Imam Baqir)



169. Allah membenci pencela

“Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri, karena berani mencela sementara dia sendiri tidak merasa lebih tercela daripada yang dicela ”.(dari Nasehat Imam Baqir)



170.  Tawadhu'

“(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.(Nasehat Imam Baqir)

Mutiara Nasehat No. 151-160

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيمِ


Kata mutiara nasehat ini Terinspirasi dari mutiara Qur'an , hadits dan perkataan ulama. jika ada yang salah mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya. Tujuan kami hanyalah semakin mempermudah pemahaman kita dalam mempelajari ajaran agama islam. semoga bermanfaat amiien




151. Puncak Keteguhan

“Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”

(Nasehat Imam Ja'far)


152. kemuliaan manusia terletak pada ketakwaan

"Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.”(Nasehat Imam Ja'far)


153. hati-hatilah dengan orang yang teraniaya

“Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”(Nasehat Imam Ja'far)





154. Ulama Su'u

“Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”(Nasehat Imam Ja'far)


155. Tiga perkara 

“Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut (banyak mulut). Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran. Semua itu hanya didapat bila setiap umat islam konsekuen dengan syari'at islam” (Nasehat Imam Ja'far)





156. Tamak

“Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.(Nasehat Imam Baqir)


157. Kesabaran dan ilmu

“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.(Nasehat Imam Baqir)



158. Kemuliaan dunia dan akhirat

“Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.(Nasehat Imam Baqir)


159. Seorang yang lebih utama 

“Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.(Nasehat Imam Baqir)



160. Dikatakan alim bila...

“Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.(Nasehat Imam Baqir)

Kamis, 17 Mei 2012

MUTIARA NASEHAT 141-150

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيمِ


Kata mutiara nasehat ini Terinspirasi dari mutiara Qur'an , hadits dan perkataan ulama. jika ada yang salah mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya. Tujuan kami hanyalah semakin mempermudah pemahaman kita dalam mempelajari ajaran agama islam. semoga bermanfaat amiien



141. Jangan merasa aman dari makar Allah
“Menunda-nunda taubat adalah semacam menipu diri sendiri, Selalu berjanji yang tidak pernah ditepati adalah semacam kebingungan (bathin), Mencari-cari alasan (untuk menolak hukum syari'at) dihadapan Allah adalah kehancuran, dan melakukan maksiat terus-menerus adalah merasa aman dari makar-Nya. “Maka tidak akan merasa aman dari makar Allah kecuali kaum yang fasik”.(Nasehat Imam Jawad)

142. jangan membenarkan seluruh ucapan manusia
“Barang siapa yang mendengarkan kepada seorang pembicara (dan seraya mengikuti semua ucapannya) sesungguhnya ia telah menyembahnya (karena telah dianggap membenarkan semua ucapan manusia padahal manusia pasti banyak kesalahannya). Jika pembicara tersebut berasal dari Allah ( yaitu seperti rasulullah, para sahabatnya, alim ulama dan nasehat yang baik yang sesuai dengan ajaran islam), maka ia telah menyembah Allah, Tetapi jika pembicara tersebut berbicara atas nama Iblis (yang mengajak-ajak kepada kemungkaran), maka ia telah menyembah Iblis tersebut”
(Nasehat Imam Jawad)

143.  Anugrah dari Allah 
“Jiwa dan seluruh harta kita adalah anugerah Allah yang sangat berharga dan pinjaman dari-Nya yang telah dititipkan (kepada kita). Segala yang dianugerahkan kepada kita adalah pembawa kebahagiaan dan kesenangan, dan segala yang diambilnya (dari kita), pahalanya akan tersimpan. Barang siapa yang kemarahannya mengalahkan kesabarannya, (atau sifat pamernya mengalahkan keihlasannya) maka pahalanya telah sirna. Dan kami berlindung kepada Allah dari hal itu”
(Nasehat Imam Jawad)

144. Kebenaran adalah petunjuk dari Allah
"Ambilah nasehat yang baik dari orang lain walaupun orang itu tidak mengamalkannya. Karena sesungguhnya kebenaran itu petunjuk dari Allah meskipun keluar dari sesuatu yang paling kotor sekalipun"
(Ashabul Muslimin)

145. Mengontrol diri sendiri
“Kuwasiatkan lima hal kepadamu jika diamalakan maka hidupmu akan menjadi tenang  :
1. jika engkau dizalimi, jangan (membalas) berbuat zalim,
2. jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau (membalas) berkhianat,
3. jika engkau dianggap pembohong, janganlah lekas marah,
4. jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan
5. jika engkau dicela, kontrollah dirimu (jangan balas mencela)
(Nasehat Imam Baqir)

146.  seorang bersama dengan yang dicintai
"Nabi pernah bersabda orang akan ikut serta dengan yang dicintainya pada hari kiamat. jika yang dicintainya ahli surga maka dia akan ikut kesurga jika yang dicintainya masuk neraka maka sesungguhnya akan ikut juga keneraka. maka sebaik-baik cinta adalah kepada rasulullah (sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah). Karena beliau sudah dijamin oleh Allah pasti masuk surga".
(ashabul muslimin dari hadits nabi)

147. Merasakan keutamaan ilmu
“Seseorang takkan bisa merasakan manfaat (keutamaan) dari ilmu yang dia pelajari sebelum diamalkan apa yang dipelajari”.(Ashabul muslimin)

148. 11 kunci 
"Menurut Imam Ibnu Qoyyim kehidupan ini mempunyai 11 kunci yaitu ;
1. kunci shalat adalah kesucian
2. kunci ibadah haji adalah ihram
3. kunci kebaikan adalah kejujuran
4. kunci surga adalah tauhid
5. kunci ilmu adalah bertanya dan menyimak dengan baik
6. kunci pertolongan adalah sabar
7. kunci bertambahnya rejeki adalah syukur
8. kunci di-ijabahnya permintaan adalah doa
9. kunci kemuliaan adalah taat kepada Allah dan RasulNya
10. kunci semua kebaikan adalah mencintai Allah dan mendahulukan kampung akhirat
11. kunci kejelekan adalah cinta dunia dan panjang angan-angan (ambisi berharta sebanyak-banyaknya dan berkuasa setinggi-tingginya diatas dunia)
(dikutip dari kitab khadil Arwah karya Ibnu Qoyim)

149. waspada kepada 3 orang
“Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”
(Nasehat Imam Ja'far)

150. 3 sikap sumber kebaikan
“Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”(Nasehat Imam Ja'far)





Sya'ir Muslimin : di sia-siakannya Amanat

Disia-siakannya Amanat




Lihatlah keadaan dunia yang hampir sekarat
Dunia yang dikuasai setan-setan terlaknat
banyak penghianat malah diberi amanat
yang jujur malah dipecat
akhirnya yang jadi korban adalah rakyat
 Semakin lama semakin melarat

 Banyak rakyat yang sekarat
 jadi korban kebuasan nafsu para konglomerat
Aparat bukan jadi pengayom rakyat
 justru jadi makhluk keparat
yang kerjaannya menindas rakyat

inilah yang disebutkan oleh nabi muhammad
bahwa salah satu tanda kiamat
adalah disia-siakan amanat
para pemimpin tak peduli lagi nasib masyarakat
lebih suka menuruti nafsu syahwat
menhambur-hamburkan harta untuk hal yang mudharat
sementara banyak rakyat yang sekarat
karena kelaparan yang sudah sangat gawat

wahai para penipu amanat
Ingatlah  konsekuensi diakhirat
azab yang sangat berat
bagi para munafiq pengkhianat
yang suka menjual belikan amanat
digadai kesenangan dunia yang sesaat

(oleh : www.ashabul-muslimin.tk)

Rabu, 16 Mei 2012

Mutiara Nasehat No. 131-140

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيمِ


Kata mutiara nasehat ini Terinspirasi dari mutiara Qur'an , hadits dan perkataan ulama. jika ada yang salah mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya. Tujuan kami hanyalah semakin mempermudah pemahaman kita dalam mempelajari ajaran agama islam. semoga bermanfaat amiien



131. Ridha Allah tergantung ridha kedua orang tua
“Ridho Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tuanya dan murka Allah juga diakibatkan kemurkaan orang tuanya." 
Maka walaupun punya amal shalih setinggi langit namun dengan orang tua tidak baik / durhaka jangan berharap masuk surga, dan tidak jarang orang yang amal shalihnya pas-pasan bisa masuk surga sebab ridho orang tua karena semasa hidupnya berbakti kepada keduanya".
(ashabul muslimin)

132. 5 hal yang membuat keluarga sakinah dan bahagia
Rasulullah memberi wasiat  “Ada 5 hal yang membuat keluarga bahagia, InsyaAllah yaitu : keluarga yang senang mempelajari ilmu- ilmu agama, yang muda-muda menghormati yang tua-tua, harmonis dalam kehidupan, hemat dan hidup sederhana, menyadari cacat-cacat (kekurangan) mereka dan segera meminta maaf dan melakukan taubat.”
(Hadit Rasulullah riwayat Ad-dailamy)

133. Buku adalah peradaban
"Buku adalah peradaban dunia karena Buku adalah gudang pengetahuan. tanpa pengetahuan manusia tak punya peradaban. Tetapi banyak orang sekarang ini meremehkan budaya membaca, padahal dalam al-Qur'an sendiri pertama diturunkan adalah perintah untuk belajar dan membaca. Inilah awal runtuhnya sebuah peradaban manusia jika sudah terlalu banyak orang mengabaikan buku dan memilih menghabiskan waktunya untuk hal yang main-main dan sia-sia". 
(Ashabul Muslimin)

134. Bencilah dengan sewajarnya
"Jika anda benci seseorang bencilah dengan sewajarnya janganlah menyimpan dendam, karena memang sifat cinta dan benci tidak bisa dihilangkan dari fitrah manusia. hidup penuh dengan kebencian hanya akan menambah racun dalam hati yang akan membuat hidup terasa sempit. bersabar itu lebih baik dan lebih melatih kedewasaan dan tentunya mendapatkan pahala yang besar dari Tuhan Semesta Alam".
(Ashabul Muslimin)

135. Cintailah sewajarnya
"jika anda mencintai seseorang cintailah sewajarnya jangan berlebihan karena hanya akan membuat hati anda tertawan, buta mata, buta hati dan hilang akal sehat. apalagi cinta sesuatu yang melebihi cinta kepada Allah hal itu merupakan sebagian dari syirik. Karena kalau sudah cinta berlebihan (cinta buta) maka mana yang benar dan mana yang salah sudah takbisa lagi membedakan karena hatinya sudah tertawan setan"
(ashabul muslimin)

136. Bumi adalah ibu dari jasad manusia
"Bumi ini adalah seperti ibu bagi jasad manusia karena setiap manusia diciptakan dari tanah dan akan kembali pula kedalam tanah, imam malik pernah berkata tentang 10 hal yang diwasiatkan oleh bumi  yang harus kita ingat selama hidup didunia yaitu ....
1. ‘wahai anak cucu adam, kamu berjalan di atasku, ingatlah tempat kembalimu di dalam perutku’.
2. ‘kamu melakukan maksiat dan dosa-dosa di atasku, ingatlah kamu akan diseksa dalam perutku’.
3. ‘kamu banyak bersendau gurau di atasku, ingatlah kamu banyak akan menangis dalam perutku’.
4. ‘kamu memakan barang haram di atasku, ingatlah cacing akan memakan kamu di dalam perutku’.
5. ‘kamu bergembira di atasku, ingatlah kamu akan merasa susah dalam perutku'.
6. ‘kamu menggunakan barang-barang haram di atasku, ingatlah kamu akan hancur dalam perutku’.
7. ‘kamu bersikap sombong di atasku, ingatlah kamu akan menjadi hina dina dalam perutku’.
8. ‘kamu berjalan dengan bersukaria di atasku, ingatlah kamu akan merasa kesedihan dalam perutku’.
9. ‘kamu berjalan diterangi cahaya di atasku, ingatlah kamu akan kegelapan di dalam perutku’.
10.’kamu berada dalam keramaian (bersama orang-orang) di atasku, ingatlah kamu akan duduk bersendirian dalam perutku’.
(Ashabul Muslimin dikutip dari atsar imam malik)

137. Panggilan dari kubur
"Ketahuilah, setiap hari kubur akan memanggil manusia sebanyak 5 kali:
1. ‘Aku adalah rumah yang sunyi dan keseorangan. Bagi memeriahkannya hendaklah kamu membaca Al-Quran’.
2. ‘Aku adalah rumah yang gelap gelita. Terangilah aku dengan sembahyang malam’.
3. ‘Aku adalah rumah yang dipenuhi dengan habuk dan debu. Hendaklah kamu membawa bekal taqwa dan amal-amal soleh’.
4. ‘Aku adalah rumah yang dipenuhi ular. Bawalah pendinding yaitu bacaan "Bismillahirrahmanirrahim" hingga mencucurkan air mata’.
5. ‘Aku adalah rumah pertanyaan Mungkar Nakir. Perbanyakkanlah membaca ‘Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah’ agar kamu dapat memberi jawapan kepadanya’.
Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya alam kubur itu adalah tahap pertama untuk alam akhirat’.(Hadits Riwayat Tirmidzi, Malik dan Hakim)

138. Kematian pasti datang
"Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".
(Q.s Al-Jumu'ah ayat 8)

139. Bersihkan hati dan jiwa
"Bersihkan hatimu dengan memperbanyak istighfar, bersihkan jiwamu dengan berdzikir dan selalu  mengingat mati, karena setiap jiwa yang kotor (dengan dosa) tidak pantas menemui Allah Ta'ala". (Ashabul Muslimin)

140. Kesempurnaan
“Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis (hemat dan perhitungan) dalam mengeluarkan segala kebutuhan hidup”.
(Nasehat Imam Baqir)





Senin, 14 Mei 2012

Kesamaan / kemiripan Yahudi dan Syi'ah


Kita patut prihatin perihal tragedi pembantaian di Suriah akhir-akhir ini yang berlangsung hingga sekarang merupakan sesuatu hal yang sangat memprihatinkan. Yang memakan ribuan korban jiwa dari kalangan saudara kita muslim. Pembantaian tidak lain dilakukan oleh antek iblis yang bernama Syi'ah dengan bashar al ashad sebagai dedengkot keparatnya dan yahudi sebagai otak kotornya. Masihkah syi'ah laknatullah itu disebut sebagai agama Islam sedangkan mereka membantai umat islam yang jumlahnya tidak sedikit. 


Saya prihatin kepada kalangan ulama islam khususnya di indonesia yang memfatwakan bahwa syi'ah termasuk bagian daripada islam layaknya organisasi NU, Muhammadiyah, Hisbut Tahrir, Ikhwanul Muslimin, Salafy ,dan sebagainya. Saya tidak tahu apakah karena mereka tidak tahu atau memang membela aliran sesat ini.  Padahal prilaku mereka sangat jauh dari ajaran islam bahkan lebih sesat daripada kaum yahudi sekalipun. Karena syi'ah ini hakikatnya adalah produk setan yang tokohnya bernama abdullah bin saba' seorang yahudi munafiq yang pura-pura masuk islam tapi tujuannya menghancurkan islam. 


Memang jika kita melihat secara sekilas Syi'ah ini melakukan ritual sholat dan puasa dan lainnya layaknya  orang muslim melakukan ibadah. Padahal dalam segi akidah mereka itu jauh tersesat daripada agama yang lurus (islam) ini. Syi'ah hakikatnya adalah agama imitasi  yang mengaku bagian dari islam padahal jika kita tinjau lebih jauh ternyata akidah mereka lebih mirip akidah orang yahudi bahkan lebih parah daripada akidah yahudi atau nasrani.  Ibaratnya kalau yahudi itu adalah ayah sedangkan syi'ah ini adalah anaknya. biasanya kalau Induknya kurang ajar tentunya anaknya lebih bajingan lagi. Untuk lebih jelasnya mari kita simak kajian tentang kesamaan akidah syi'ah dan yahudi ini :

1. Yahudi telah mengubah-ubah Taurat, begitu pula Syiah, mereka punya Al-Qur’an hasil 'kerajinan tangan' mereka yakni dinamakan “Mushaf Fathimah” yang tebalnya 3 kali Al-Qur’an kaum Muslimin. Mereka menganggap ayat Al-Qur’an yang diturunkan berjumlah 17.000 ayat, dan menuduh sahabat menghapus sepuluh ribu ayat lebih. Kita tak tahu apa isinya al-Qur'an imitasi buatan mereka karena al-Qur'an yang sebenarnya kurang lebih hanya terdiri 6666 ayat  sedangkan yang 10 ribuan ayat lainnya barangkali ayat-ayat setan yang mereka buat dengan ide-ide 'kreatif' yang bodoh.

2. Yahudi menuduh Maryam yang suci berzina (QS. Maryam: 28), Syiah melakukan hal yang sama terhadap istri Rasulullah saw (‘Aisyah radhiallahu ‘anhu) sebagaimana yang diungkapkan Al-Qummi (pembesar Syiah) dalamTafsir Al-Qummi (II/34).

3. Yahudi mengatakan, “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka melainkan hanya beberapa hari saja.” (QS. Al-Baqarah: 80). Syiah lebih dahsyat lagi dengan mengatakan, “Api neraka telah diharamkan membakar setiap orang Syiah”, sebagaimana tercantum dalam kitab mereka yang dianggap suci Fashl Kitab (hal.157).

4. Yahudi meyakini, Allah mengetahui sesuatu setelah terjadinya sesuatu itu padahal Allah tadinya tidak tahu, begitu juga dengan Syiah. Orang-orang Syiah menyebutnya sebagai akidah al bada’ (katanya Allah mempunyai kelemahan / kebodohan, naudzubillah). kata mereka "Seseorang belum dianggap beribadah kepada Allah sedikit pun, hingga ia mengakui adanya sifat bada’ bagi Allah." (Ushulul Kafi fi Kitabit Tauhid: 1/331). Bayangkan, mereka menisbahkan kebodohan kepada Allah yang telah berfirman, "Katakanlah, "Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Allah." (QS. An-Naml: 65).

Sementara di sisi lain, mereka berkeyakinan bahwa para imam mereka mengetahui segala ilmu pengetahuan dan tak ada sedikit pun yang samar baginya. Al Kulaini, seorang ulama paling terpercaya di kalangan Syiah berkata di dalam bukunya, "Bab bahwa para imam mengetahui ilmu yang telah dan akan terjadi, dan tidak ada sesuatu apa pun yang tersembunyi bagi mereka." (Al Kafi: 1/261).


Bukankah artinya mereka telah mengganti Imam mereka sebagai tuhan selain Allah.?? masihkah anda percaya kalau mereka itu orang islam?

5. Yahudi berkata “Tidak layak (tidak sah) kerajaan itu melainkan di tangan keluarga Daud.” Syiah berkata, ”Tidak layak Imamah itu melainkan pada Ali dan keturunannya.”

6. Yahudi menghalalkan darah setiap muslim. Demikian pula Syiah, mereka menghalalkan darah Ahlussunnah/Sunni. Oleh karena itu tragedi pembantaian disuriah adalah tidak lepas dari keyakinan bodoh seperti ini.

7. Yahudi tidak menetapkan adanya jihad hingga Allah mengutus Dajjal. Syiah Rafidhah mengatakan,”Tidak ada jihad hingga Allah mengutus Imam Mahdi datang.”

8. Orang-orang Yahudi memberikan kepemimpinan kepada anak keturunan Nabi Harun as., bukan keturunan Nabi Musa as. Demikian pula orang-orang Syiah, mereka memberikan kepemimpinan kepada keturunan Al Husein ra., bukan Al Hasan ra.

Dalam riwayat orang-orang Syiah disebutkan, dari Hisyam bin Salim, dia berkata, “Aku berkata kepada Ash-Shadiq Ja’far bin Muhammad—‘alaihimas salam, manakah yang lebih utama Al Hasan atau Al Husein?” Maka dia berkata, “Al Hasan lebih utama dari Husein.” Aku berkata, “Lalu bagaimana bisa imamah setelah Al Husein ditampuk keturunan Al Husein, bukan keturunan Al Hasan?” Maka Ja’far berkata, “Sesungguhnya Allah—Tabaraka wa Ta’ala—menyukai jika sunnah Musa dan Harun berlaku kepada Al Hasan dan Al Husein—‘alaihimas salam. Apakah engkau tidak melihat bahwasanya Musa dan Harun itu keduanya adalah nabi? Demikian pula Al Hasan dan Al Husein, keduanya adalah imam. Tapi, Allah swt menjadikan nubuwwah bagi keturunan Harun, bukan Musa, walaupun Musa lebih afdhal dari Harun—‘alaihimas salam.

9. Syiah Imamiyah menetapkan 12 imam mereka untuk menyerupai jumlah pemimpin dari kalangan Bani Israil, sebagaimana disebutkan dalam surat Al Maidah ayat12
Allah  telah menyindir mereka dalam surat al-maidah  yang memang tidak hanya kebetulan disebutkan dalam ayat yang keduabelas yang berbunyi :
"Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israel dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barang siapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus". (Al-maidah ayat 12)

10. Orang-orang Yahudi membenci Jibril. Mereka mengatakan bahwa Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Adapun Syiah berkata, Jibril telah keliru dalam menyampaikan wahyu kepada Rasulullah saw. Mereka juga berkata, “Sesungguhnya Jibril as telah berkhianat ketika menyampaikan wahyu kepada Muhammad saw, padahal sepantasnya dan yang lebih berhak adalah Ali bin Abi Thalib ra”

Inilah Syiah, bagaimana bisa mereka menuduh Jibrilu berkhianat, padahal Allah I telah menyifatinya dengan al amin (yang dapat dipercaya) dalam firman-Nya, “Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al Amin (Jibril).” (QS. As-Syu’ara: 193).

11. Yahudi sangat keras memusuhi kaum Muslimin, firman Allah SWT, artinya:“Pasti kamu akan dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al Maidah: 82). Demikian pula dengan orang-orang Syiah, sangat memusuhi ahlus sunnah waljamaah , bahkan menganggap mereka sebagai najis.

12. Yahudi dan Syiah, keduanya tidak bersifat adil dalam memberikan kecintaan dan kebencian. Di satu sisi, Yahudi bersifat ghuluw terhadap sebagian nabi dan orang-orang shaleh mereka. Mereka menempatkannya sebagai sembahan yang diagungkan. Seperti perkataan mereka yang dikutip dalam al Qur’an, “’Uzair anak Allah.” (Qs. At-Taubah: 30). Namun di sisi lain, mereka mencela sebagian nabi dan menuduh mereka sebagai penjahat. Demikian pula dengan Syiah, Anda melihat mereka berlebih-lebihan mengagungkan Ali ra. dan sebagian keturunan beliau, bahkan menempatkan mereka sebagai sembahan dan berkeyakinan bahwa Allah SWT bersatu dalam dzat mereka (mirip keyakinan tasawwuf). Namun di sisi lain, mereka mencela sahabat dan kaum Muslimin. Menuduh mereka munafik dan kafir.

Meski banyak memiliki persamaan, Yahudi dan Nasrani telah selangkah lebih maju dari Syiah dalam hal etika. Ketika orang-orang Yahudi ditanya, “Siapa penganut terbaik agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Musa.” Orang-orang Nashrani pun ditanya dengan pertanyaan yang sama, jawaban mereka, “ Para penolong ‘Isa.” Dan ketika orang-orang Syiah ditanya, “Siapa pengikut paling durhaka dari agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Muhammad.”

Bagi mereka firman Allah I, artinya: “Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Kitab (Taurat)? Mereka percaya kepada Jibt dan Thagut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir, bahwa mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman. Mereka itulah orang-orang yang dilaknat Allah. Dan barangsiapa dilaknat Allah, niscaya engkau tidak akan mendapatkan penolong baginya.” (QS. An-Nisaa’: 51-52).


Wallahu'alam



Referensi : Al Fikrah No. 20 Tahun X/28 Jumada al Akhirah 1430 H