Jumat, 01 September 2017

Kehidupan Dunia Ibarat Panggung Audisi, Seleksi Yang Terbaik



Sekarang ini dalam keseharian kita disuguhi banyak sekali acara pencari bakat di televisi. Mulai dari A sampe ke Z, ada semua. Semua konsep acara itu, tentunya satu, mencari bakat-bakat dari anak-anak muda yang teramat ingin eksis di dunia ini. Semua orang berjejal, dari yang muda sampai kepada yang tua. Mereka berjubel-jubel untuk antri, yang antriannya itu sampai mengekor ratusan meter, dengan hanya satu tujuan yaitu ingin menjadi artis terkenal, bisa disorot kamera dan tentunya bisa muncul di kotak yang bernama “Televisi”.Mereka rela berjam-jam mengantri dengan beragam dandanan yang aneh-aneh, dengan acuan fashion masa kini yang mereka lihat dari gaya artis-artis barat sana. Mereka dengan ikhlas dan rela meninggalkan waktu makannya demi mengikuti audisi. Bahkan tak jarang ada yang dengan sukarela meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim, memenuhi panggilan sayang dan cinta dari Sang Pemilik Sayang dan Cinta Sejati.

Padahal, tanpa disadari, kita semua adalah artis yang sangat terkenal. Setiap hari, bahkan setiap detik, kita di shoot oleh Cameraman yang super ulet dan teliti dengan menggunakan kamera yang super duper canggih dengan sutradara yang Maha Dahsyat. Manakala kita sendiri dan merasa tak ada yang mengawasi, kamera itu terus merekam setiap adegan yang kita buat. Film kita tinggal menunggu waktu untuk diputar.Nah saat waktu itu tiba, film kita pun akan ditonton seluruh ummat manusia mulai dari jaman Adam sampai nanti zaman akhir. Jadi sebenarnya kita adalah seorang aktris, yang kelak akan mendapatkan penghargaan berupa surgaNya ataukah nerakaNya.

Sekarang, tinggal bagaimana kita menjalankan setiap instruksi dari sutradara dengan baik. Ingat, seorang artis yang sangat berpengalaman saja bisa kena damprat sutradara manakala dia tidak profesional dan tidak menjalankan skenario sesuai arahan sutradara. Dia bisa saja kena marah sampai dipecat. Itu baru kejadian di dunia dan sesama manusia. Bagaimana bila berhadapan dengan Sang Sutradara sesungguhnya?  Ya, hal itu bisa berwujud cobaan, ujian, bahkan azab and finally berupa surgaNya atau nerakaNya. Jadi sebenarnya, kita semua adalah seorang artis di dunia yang fana ini, dunia yang penuh tipu daya. Karena memang dunia ini penuh dengan fatamorgana yang menyilaukan. Jadi, kita seharusnya mengikuti seluruh instruksi Sutradara karena kita sudah punya skenario yang berupa Al Qur’an dan Hadist. Sekali lagi, ingatlah bahwasa kita adalah seorang artis yang senantiasa dipantau dengan kamera yang super duper canggihnya.

Semoga kita semua bisa menjadi artis yang profesional dan bisa melaksanakan setiap instruksi dan arahan sutradara yang telah tertulis dalam skenarionya hingga kita dapatkan penghargaan berupa surgaNya kelak.

Insya Allah.

Oleh : masjid al amanah

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah